
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Provinsi Sulawesi Selatan secara mengejutkan masuk dalam daerah dengan kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi di Indonesia.
Bahkan, Sulsel tercatat masuk di posisi kedelapan sebagai kasus TBC tertinggi.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara daring, awal Juli 2025 lalu.
Disebutkan delapan provinsi dengan beban kasus TBC tertinggi secara nasional, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk Sulsel sendiri, cakupan penemuan kasus per 1 Juli 2025 baru mencapai 29 persen. Sementara target nasional yang harus dicapai adalah 90 persen.
Sementara berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat tersebut, diperkirakan insiden TBC di Kota Makassar pada tahun 2025 mencapai 7.970 kasus, namun baru 4.228 kasus yang ditemukan.
Kemudian di Kabupaten Bone, dari estimasi 4.560 kasus, baru ditemukan 792 kasus.
Dan Kabupaten Gowa, dari 3.403 kasus yang diperkirakan, baru 807 kasus yang berhasil ditemukan dan ditangani.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, mengakui bahwa penanganan TBC menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini, termasuk di Sulsel.
Hal ini dianggap sejalan dengan program Asta Cita milik Presiden Prabowo Subianto.
“Kami berharap melalui sejumlah program yang telah dijalankan, para penderita dapat diobati hingga sembuh,” katanya,
Ia menyebut pentingnya ketersediaan obat di seluruh puskesmas, serta mengajak masyarakat untuk peduli terhadap isu kesehatan, terutama TBC.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: