Tips agar Tetap Tenang Ketika Realita Tidak Sesuai Harapan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Semua pasti pernah mengalaminya, sudah membayangkan sesuatu yang akan berjalan sesuai rencana, tapi kenyataan berkata lain. Ekspektasi tinggi, hasilnya zonk. Entah itu soal pertemanan, pekerjaan, ujian atau sekedar hal sepele seperti cuaca, berharap creah malah hujan.

Rasa kecewa, kesal, atau bahkan bete adalah reaksi yang sangat manusiawi. Tapi kalau dibiarkan, bisa jadi overthinking, menarik diri, atau menyalahkan diri maupun orang lain. Jadi, bagaimana cara untuk tetap tenang dan sehat secara emosional ketika realita tidak sesuai harapan?

Sadari bahwa harapan bukanlah fakta

Harapan adalah sesuatu yang kita ciptakan dipikiran,ini belum tentu akan menjadi kenyataan. Dalam psikologi kognitif,ini disebut sebagai expectation bias yaitu kecenderungan tak untuk berpegang pada "cerita ideal" yang sudah kita bentuk.

Lalu bagaimana solusinya? Akui bahwa kecewa itu wajar, tapi juga ingat bahwa harapan bukan janji dunia pada kita. Lebih ringan rasanya jika kita bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi.

Latih flexibilitas emosi

Salah satu factor penting dalam Kesehatan mental adalah emotional flexibility, kemampuan untuk beradaptasi dengan kenyataan tanpa larut terlalu lama. Kalau merasa kesal atau sedih, tidak apa-apa.

Tapi beri natas Waktu. misalnya: "Oke, beri diriku Waktu 15 menit buat kesal, setelah itu, aku coba move on" dengan begitu tidak akan menekan emosi, tapi mengambil alih hidupmu.

Ubah pola piker dari "mengontrol hasil" jadi "focus pada proses"

Salah satu penyebab mudah bete adalah terlalu terikat pada hasil akhir. Padahal banyak hal di luar kendali kita. Yang bisa kita kendalikan hanyalah proses dan usaha. Psikologi menyebut ini sebagai locus of control, semakin kita focus pada hal yang bisa dikendalikan, semakin stabil emosi kita saat menghadapi hasil yang tidak sesuai harapan.