
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan menyerukan bahwa siapapun yang mendukung Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto menjadi salah satu pahlawan nasional merupakan pengkhianat reformasi.
"Siapapun aktivis 1998 yang dukung Pak Suharto jadi pahlawan nasional mereka adalah penghianat reformasi," tulis Umar Hasibuan, dilansir X Kamis, (22/5/2025).
"Itu Kata teman saya oka wijaya. Kalian setuju gak dengan teman saya?," tanya Umar.
Menanggapi pertanyaan Umar Hasibuan, masyarakat yang aktif di sosial media X masih terpantau pro dan kontra dengan hal tesebut.
"Kurang setuju, faktanya bahkan aktivis-aktivis reformasi yang dlu sangat garang menentang ORBA, toh akhirnya menjadi bagian dari rezim kemarin yamg jelas-jelas mempertontonkan praktek kolusi dan nepotisme!," tanggapan warganet.
"Selama 32 tahun bekerja pasti ada namanya pembangunan untuk kemaslahatan rakyatnya, dan itulah jasa² alm Soeharto yg dijadikan pahlawan nasional. Kesampingkan dahulu hal² negatif," komentar warganet.
"Yang dukung harto jadi pahlawan, mereka gak paham kejahatan yang harto lakukan selama 32 tahun berkuasa," tulis lainnya.
Sebelumnya, nama Soeharto masuk daftar 10 usulan Kementerian Sosial sebagai pahlawan nasional yang ditetapkan pada 2025 ini.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, usul agar Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan nasional sudah pernah muncul pada 2010 dan 2015 sebelum kembali muncul pada 2025 ini.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, memastikan bahwa setiap usulan agar Soeharto menjadi pahlawan nasional akan terus dipelajari oleh pihak Kementerian Sosial.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: