Rachland Nashidik Singgung Gagasan Dedi Mulyadi: Penanganan Siswa Nakal Tak Cukup Hanya Kirim ke Barak

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, ikut angkat bicara terkait wacana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirim siswa-siswa nakal ke barak untuk didisiplinkan.

Dikatakan Rachland, penanganan kenakalan remaja tidak bisa disederhanakan hanya dengan pendekatan represif atau pendisiplinan keras.

Mengutip pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono(SBY), ia mengingatkan perlunya pendekatan yang lebih menyeluruh dan berakar dari persoalan sosial yang dihadapi para remaja.

"Menurut SBY, penanganan kenakalan remaja membutuhkan pendekatan holistik," kata Rachland di X @rachlandnashidik (28/5/2025).

Tambahnya, selain pendekatan tersebut, perlu juga melakukan perbaikan pada lingkungan sosial hingga ekonomi anak tersebut.

"Tidak hanya pada pendisiplinan individu, tetapi juga perbaikan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang melingkupinya," tandasnya.

Rachland bilang, gagasan barak mungkin memiliki niat baik, namun bisa menjadi kontra produktif jika tidak dibarengi dengan pemahaman psikologis dan sosial yang tepat terhadap remaja.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kebijakan pengiriman sejumlah siswa ke barak militer bukan bertujuan untuk memberikan pelatihan militer, melainkan sebagai sarana pembinaan karakter, kesehatan mental, dan kebugaran fisik.

Menurut Dedi, para peserta yang menjadi prioritas dalam program tersebut adalah siswa dengan perilaku bermasalah.

Mereka di antaranya terlibat tawuran, gemar mengonsumsi minuman keras, kecanduan permainan ponsel seperti Mobile Legend hingga lupa waktu, sering membolos, melakukan pengancaman, serta membangkang terhadap orang tua.