
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Prastowo Yustinus, menanggapi kritik yang disampaikan oleh aktivis media sosial Dede Budhyarto terkait rencana renovasi patung Mohammad Hoesni Thamrin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dede menganggap bahwa pembangunan patung tersebut tidak lebih mendesak dibandingkan kebutuhan dasar warga seperti fasilitas toilet umum, sebagaimana diberitakan oleh media online.
Ia menyarankan agar Gubernur Jakarta, Pramono Anung, lebih mengutamakan kebutuhan warga.
Menanggapi hal itu, Prastowo menjelaskan bahwa proyek renovasi patung MH Thamrin tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak akan mengganggu alokasi anggaran untuk kebutuhan dasar warga.
“Dua hal tersebut dapat dikerjakan paralel, tidak harus sekuensial,” ujar Prastowo di X @prastow (29/4/2025).
Ia menambahkan bahwa di DKI Jakarta terdapat berbagai dinas yang bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa pembangunan patung menjadi penyebab warga tidak memiliki akses terhadap toilet.
Lebih lanjut, Prastowo menyebutkan bahwa renovasi patung MH Thamrin adalah bagian dari peneguhan komitmen terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 yang menetapkan budaya Betawi sebagai ciri khas Jakarta.
Ia menekankan bahwa proyek ini tidak membebani APBD dan tidak mengurangi hak-hak warga.
Untuk pengadaan dan perbaikan fasilitas sanitasi seperti WC, Prastowo menjelaskan bahwa itu merupakan program bersama antara pemerintah daerah dan pusat, termasuk dalam skema kolaboratif program pembangunan 3 juta rumah dari pemerintah pusat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: