
Oleh: Sultan Nazir dan Heru Subagia
(Aktivis Kagama Peduli Klarifikasi Ijazah Jokowi)
UGM dan Alumnusnya sedang menjadi buah bibir percakapan media sosial. Ini sangat penting untuk didalami dan disikapi mengingat isu dan isi percakapan tersebut memuat kritik pedas dan juga ketidakpercayaan institusi dan organisasi UGM alumni seperti Kagama.
Tentunya, jika dibiarkan begitu saja berdampak merugikan bagi UGM dan juga para alumninya. Atau sebaliknya, justru adanya pembungkusan rapat-rapat isu -isu sensitif yang sedang menimpa UGM dan alumninya.
Mungkinkah pelibatan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) dalam beberapa isu yang santer terjadi di lingkungan kampus Gadjah Mada.
Paling tidak ada beberapa yang mencuat di tingkat nasional. Pertama, tentang plagiarisme yang melibatkan seorang dosen UGM dengn penulis asing Pater Carey. Kedua, kasus pelecehan seksual yang berujung pada pemecatan seorang dosen. Dan ketiga, isu yang saat ini sedang viral dan menghebohkan tentang ijazah anggota kagama yang kebetulan mantan presiden Indonesia, Joko Widodo.
Dari semua isu tersebut, hampir tidak terdengar aspirasi Kagama. Justru masyarakat umum secara kebetulan alumni UGM yang getol menyuarakan klarifikasi ijazah Mantan Presiden Jokowi.
Secara organisasi, hanya Kagama Cirebon dengan Ketuanya Heru Subagia membombardir perjuangan isu transparansi ijazah Jokowi dibuka secara utuh dan independen.
Itu pun mendapatkan resistensi baik di PP Kagama dan UGM sendiri. Yang mengerikan lagi, di level anggota alumni UGM perjuangan Kagama Cirebon dan aktivis anggota Kagama yang aktif mendapatkan cemooh dan olok-olok yang luar biasa.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: