Presiden AS Donald Trump. ilustrasi Foto: Mandel Ngan/AFP
FAJAR.CO.ID, NEW YORK -- Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa diskusi potensial mungkin akan dilakukan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, seiring meningkatnya ketegangan di Laut Karibia di samping kehadiran militer AS yang signifikan.
"Kami mungkin akan berdiskusi dengan Maduro, dan kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya… Mereka ingin berbincang," kata Trump kepada wartawan di West Palm Beach, Florida, sebelum menaiki Air Force One untuk kembali ke Washington, DC.
Pernyataan muncul tak lama setelah keputusan untuk menetapkan Kartel de los Soles yang berbasis di Venezuela sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).
Trump menyatakan langkah tersebut akan memungkinkan Washington untuk menargetkan infrastruktur dan aset yang diduga terkait dengan pemerintahan Presiden Maduro, yang ia tuduh memimpin jaringan kriminal tersebut.
"Ini memungkinkan kami untuk melakukan itu, tetapi kami belum mengatakan akan melakukannya," Trump menjelaskan.
Ia menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan pejabat senior lainnya untuk memberikan pengarahan kepada Kongres tentang upaya-upaya untuk melawan perdagangan narkotika.
"Pergilah ke Kongres dan beri tahu mereka bahwa kami tidak akan membiarkan narkoba masuk melalui Meksiko, kami tidak akan membiarkan mereka masuk melalui Venezuela," katanya, seraya menambahkan, "satu-satunya hal yang saya tidak ingin mereka lakukan adalah membocorkan informasi."
Departemen Luar Negeri sebelumnya telah melabeli beberapa kartel Meksiko sebagai organisasi teroris pada bulan Februari, memperluas cakupan bagi badan-badan intelijen untuk melakukan operasi di bawah kewenangan hukum yang diperluas.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































