
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Jhon Sitorus merespons langkah Kejagung yang memeriksa istri mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, dalam proses penyidikan.
Dikatakan Jhon, langkah tersebut menunjukkan adanya indikasi bahwa kasus ini lebih bernuansa politik ketimbang murni hukum.
“Sepertinya susah betul mencari kesalahan Tom Lembong sampai harus istrinya dibawa-bawa,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Rabu (21/5/2025).
Jhon mempertanyakan motif di balik pemeriksaan tersebut, sembari menyindir bahwa tindakan seperti itu justru memperkuat anggapan publik bahwa kasus Tom Lembong berbau politis.
“Jangan heran kalo publik semakin yakin jika kasus Tom Lembong adalah kasus politik, bukan murni kasus hukum,” sebutnya.
Ia juga menyinggung kemungkinan berlebihannya proses yang berjalan. Bisa saja menyasar ke seluruh keluarga Tom Lembong.
“Lalu jika istrinya ternyata tidak ditemukan kesalahan, apakah kemudian akan memeriksa anak-anaknya? Pamannya? Ponakannya? Atau iparnya?," cetusnya.
Melihat perkara yang menjerat Tom Lembong, Jhon bilang, dunia penegakan hukum di Indonesia kini terkesan kehilangan wibawa dan etika.
“Dunia penegakan hukum makin tak berwibawa, semakin tidak mengenal kata etis lagi. Semua sesuai order, sesuai selera yang memberi perintah,” kuncinya.
Sementara itu, Thomas Trikasih Lembong atau yang lebih dikenal sebagai Tom Lembong, buka suara terkait pemeriksaan istrinya, Maria Franciska Wihardja, oleh Kejaksaan Agung.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam konteks penyidikan perkara dugaan perintangan proses hukum atau obstruction of justice dalam sejumlah kasus.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: