
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Polemik panjang jual beli kursi dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di SMAN 21 Makassar, Sulsel semakin memanas.
Aliansi Masyarakat BTP kembali menduduki SMAN 21 Makassar bahkan sampai menyegel sekolah tersebut.
Dalam aksi yang dilakukan itu, mereka menuntut adanya solusi yang dihadirkan oleh Pemerintah dalam hal Disdik Sulsel.
Hal ini berkaitan dengan sejumlah anak yang diperjuangkan untuk melanjutkan pendidikan tak dapat ditampung oleh SMAN 21 Makassar.
Massa aksi menilai Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan yang menaungi SMAN 21 Makassar pun tak kunjung memberi jalan keluar terkait permasalahan ini.
"Nyatanya sampai hari ini kita lihat, beberapa orang yang kita perjuangkan yang punya cita-cita lanjutkan pendidikan, namun nyatanya tidak ada solusi dari pihak sekolah dan pihak Disdik Sulsel," kata salah satu orator dikutip Rabu (16/7/2025).
Saat ini pihak sekolah meliburkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan mengalihkan pertemuan melalui daring. Hal itu dilakukan untuk menghindari aksi ini.
Memanasnya situasi ini berawal dari adanya dugaan ada praktik jual beli kursi pada proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 21 Makassar.
Aliansi Masyarakat BTP mengungkap adanya dugaan jual beli kursi pada Sistem Penerimaan Murid Baru di SMAN 21 Makassar.
Dari 13 kursi yang kosong, 7 di antaranya diduga diisi titipan dari oknum anggota DPRD Makassar inisial M dan anggota komite sekolah.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat BTP juga mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan, KM 10, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kacamatan Tamalanrea, Kota Makassar pada 14 Juli lalu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: