
FAJAR.CO.ID, BANDUNG -- Program pendidikan karakter anak yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tidak sepenuhnya dipandang positif elemen masyarakat. Ada yang justru mengkritik cara membina remaja ini.
Diketahui, Dedi Mulyadi mengirim remaja khususnya anak sekolah bermasalah ke barak militer. Tujuannya agar mereka bisa mendapat pendidikan karakter yang baik dari lingkungan TNI. Meski menuai kritik, Dedi menegaskan dirinya tak akan mundur.
Mantan Bupati Purwakarta ini mengatakan, setiap langkah yang diambil demi kebaikan dan nasionalisme bangsa harus tetap dijalankan dengan penuh keyakinan. “Setiap perbuatan yang bertujuan demi kebaikan dan kebangsaan, nasionalisme di Indonesia itu sudah terbiasa,” kata Dedi Mulyadi, Minggu (4/5).
Dedi menegaskan, dirinya sudah terbiasa menghadapi berbagai tudingan dan cemoohan sejak awal menjabat sebagai kepala daerah. Ia menilai, seorang pemimpin harus kuat dan teguh dalam menjalankan gagasannya. Ia menekankan, ide mengirimkan anak-anak bermasalah ke barak militer adalah bentuk pembinaan, bukan hukuman.
“Kalau jadi pemimpin harus seteguh batu karang, kalau ada yang menjadi pemikiran dan gagasannya itu adalah demi kebaikan bangsa, jangan pernah menyerah,” tegasnya.
Ia pun membandingkan perjuangannya dengan para tokoh kemerdekaan yang dulu juga diragukan banyak orang. Dedi mengklaim, saat ini justru banyak orang tua ingin menitipkan anaknya ke program tersebut.
“Oh ya, ya itu tandanya bahwa kegiatan ini mendapat respons positif, artinya bahwa orang tua ini sudah kewalahan menghadapi anak,” ujar Dedi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: