Dandhy Laksono Sindir Prabowo soal Ancaman ke Pejabat: Banyak Jenderal Tua Bekas Penculik Tunggu Kesempatan

1 week ago 20
Dandhy Laksono

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Laksono, melontarkan sindiran menyusul pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengancam akan mencopot pejabat yang dianggap membuat aturan terlalu rumit.

"Maksudnya banyak jenderal-jenderal tua bekas penculik menunggu kesempatan," kata Dandhy di X @dandhy_laksono (22/5/2025).

Sindiran ini diduga merujuk pada latar belakang militer sejumlah tokoh yang pernah terlibat dalam pelanggaran HAM di masa lalu dan kini kembali masuk ke lingkaran kekuasaan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan visinya untuk menyederhanakan regulasi dalam dunia usaha, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas).

Komitmen tersebut disampaikannya secara tegas di hadapan para pelaku industri migas dalam ajang Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2025, yang berlangsung di ICE BSD.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan ketidakpuasannya terhadap praktik birokrasi yang selama ini dinilainya justru mempersulit pelaku usaha.

Ia menegaskan akan mengambil tindakan tegas kepada pejabat yang enggan menyederhanakan aturan.

"Pejabat yang nggak mau sederhanakan regulasi akan saya ganti, saya copot. Banyak anak-anak muda menunggu diberikan kesempatan," ujar Prabowo.

Ia juga menyoroti kebiasaan birokrasi yang membuat proses perizinan menjadi berbelit-belit, bahkan di sektor vital seperti energi.

Menurutnya, pola pikir yang justru memperumit hal-hal yang seharusnya sederhana, harus segera diakhiri.

"Ini ada kecenderungan, tidak di Indonesia saja, tapi kita ahlinya. Indonesia ahli buat regulasi sedemikian sulit bahkan untuk kita sendiri, ini yang harus diubah," Prabowo menyindir budaya birokrasi yang tidak efisien.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |