
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badai PHK kini menerpa industri media. Banyak media tak sanggup membayar gaji bulanan karyawannya hingga memutuskan melakukan PHK.
Sejumlah pengamat menilai, kejadian ini sebagai akibat dari kebijakan efisiensi anggaran dan program makan bergizi gratis yang menguras APBN.
Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan, akan bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli untuk membahas gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri media. Pertemuan tersebut akan dilakukan pada pekan depan.
“Nanti saya ketemu Pak Menaker. Minggu ini belum ketemu jadwalnya, minggu depan mudah-mudahan sudah bisa bertemu,” kata Meutya saat ditemui wartawan di Kantor Komdigi, Jumat (16/5/2025).
Politisi dari Partai Golkar ini berharap pertemuan ini akan menemukan solusi terkait badai PHK pada industri media. Bahkan, Komdigi juga telah meminta masukan kepada awak media agar badai PHK ini bisa berlalu.
Menurutnya, pada prinsipnya fenomena ini terjadi akibat adanya disrupsi teknologi, yang kemudian mengakibatkan tantangan bagi industri media.
“Memang akan sangat menantang. Namun demikian, tentu pemerintah harus hadir dan saat ini kita sedang mendata masukan-masukan dari industri. Beberapa asosiasi seperti asosiasi televisi itu sudah kita mintakan masukan tertulis dan kemudian akan ketemu Menaker nanti,” tukas Meutya.
Sebagai informasi, belum lama ini sejumlah media besar mengalami penurunan bisnis yang signifikan hingga memaksa mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, termasuk kepada para wartawan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: