Amerika Resah, Kini QRIS Tembus Pasar Asia

1 week ago 13
Ilustrasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi sorotan, karena sistem pembayaran ini menjadi sasaran kritik yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kebijakan ini memberi keuntungan yang terlalu besar bagi sistem pembayaran lokal, sementara perusahaan seperti Visa dan Mastercard justru terhambat untuk berkembang di pasar Indonesia.

Saat ini QRIS sudah menembus pasar Asia. Thailand, Singapura, dan Malaysia sudah menggunakan metode pembayaran karya anak bangsa.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keberhasilan QRIS menembus pasar Asia membuktikan Indonesia tidak lagi hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen teknologi digital yang diakui dunia.

“QRIS bukan hanya jago kandang, tapi sudah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan sebentar lagi di Jepang dan Korea Selatan,” ujar Gibran dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, dikutip Selasa (20/5/2025).

“Seperti yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden Prabowo, bahwa industri keuangan merupakan garda terdepan dan benteng dalam menjaga kedaulatan sebuah bangsa, dan QRIS merupakan bagian dari ekosistem industri keuangan kita,” kata Gibran.

QRIS lahir dari kebutuhan mendesak Indonesia untuk memperluas akses layanan keuangan ke jutaan masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan QRIS, pelaku UMKM dan masyarakat tidak perlu lagi menggunakan mesin EDC mahal atau menghadapi biaya transaksi yang membebani.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |