Usulkan Ponpes Al Khoziny Ditutup Permanen, Gus Umar: Kenapa Pengasuhnya Tidak Ditangkap?

1 week ago 11
Pesantren yang ambruk.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, kembali angkat suara terkait tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang menewaskan puluhan santri.

Umar menyinggung serius kelalaian dalam pembangunan yang menyebabkan 67 santri meninggal dunia, di mana delapan di antaranya hanya ditemukan dalam bentuk potongan tubuh.

“Kalian setuju gak pesantren Al Khoziny ini ditutup permanen?," ujar Umar di X @UmarHasibuan__ (7/10/2025).

Ia menilai penutupan permanen bisa menjadi pelajaran penting bagi pesantren lain agar lebih mengutamakan keselamatan para santri.

“Supaya pelajaran ke depan agar semua pesantren peduli dan utamakan keselamatan dan nyawa santri,” tegasnya.

Umar juga menyoroti kejanggalan terkait kabar bahwa para santri ikut terlibat dalam proses pembangunan gedung pesantren sebelum runtuh.

Ia menanyakan tanggung jawab Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo atas kejadian ini.

“Kenapa anda membenarkan ini pak menteri? Santri-santri itu mondok nuntut ilmu bukan mau jadi kuli bangunan,” timpalnya.

Tak berhenti di situ, Umar mempertanyakan sikap aparat kepolisian yang dinilai lamban dalam menindak pengasuh ponpes.

“Kenapa polisi tak juga kunjung menangkap pengasuh pesantren?," Umar menuturkan.

"Apa karena dia kiai hingga tanggung jawabnya atas kematian santri-santrinya diabaikan saja sama polisi?," tambahnya.

Umar pun menyebut sangat miris melihat tragedi ini justru dianggap sebagai takdir oleh sebagian pihak.

“Miris ya kematian santri-santrinya karena robohnya bangunan dianggap takdir sama orang ini,” kuncinya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |