Judul: Will You Not Marry Me?
Penulis: Claeria
Editor: Claudia Putri & Ririn Ayu
Penyelaras aksara: Yandi Asd & Puteri C. Anasta
Ilustrator: Hastapena
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
***
Meski dibuka dengan premis one night stand, Will You Not Marry Me? bukan novel yang vulgar. Justru, kisah dalam novel ini menghadirkan nuansa komedi romantis khas cerita metropop dengan gaya yang ringan dan menghibur.
Kita akan dibuat ikut deg-degan sekaligus tertawa melihat upaya Sheren yang panik mencari tahu siapa pria yang bersamanya malam itu—dan lebih kaget lagi ketika tahu itu adalah Mas Jo!
Cerita kemudian berkembang menjadi permainan kejar-kejaran yang menggemaskan. Sheren memilih untuk melarikan diri dari ide pernikahan, sementara Jo justru semakin serius mengejar dan memperjuangkan hubungan itu.
Chemistry keduanya terasa begitu nyata, apalagi saat Jo mulai muncul tiba-tiba di mana-mana, dari kantor sampai ke rumah Sheren.
Yang membuat novel ini semakin menarik adalah konflik batin yang cukup relatable. Jo merasa bahwa menikah adalah satu-satunya cara bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Sebaliknya, Sheren justru sangat takut dengan ide pernikahan. Sheren tidak mau hidup dalam keterpaksaan hanya karena sebuah kesalahan.
Keduanya digambarkan sebagai sosok yang sebenarnya tidak punya gaya hidup neko-neko, tapi punya prinsip hidup yang berbeda. Dari sinilah drama dimulai. Jo yang tenang tapi agresif secara aksi, dan Sheren yang panikan tapi tetap berusaha menjaga kendali atas hidupnya.
Perdebatan keduanya pun sangat menarik dan membuka pemahaman baru soal bagaimana setiap orang punya cara masing-masing dalam menyikapi tanggung jawab dan cinta.
Dinamika karakter utama dalam novel ini terasa hidup. Jo adalah tipe pria kalem di luar, tapi tahu apa yang dia mau dan langsung bertindak.
Sementara Sheren, dengan sikapnya yang gampang panik, selalu berusaha mencari celah untuk menghindar. Tapi justru di situlah letak keseruannya, yaitu seperti saat Sheren kabur, Jo akan datang dengan strategi baru. Rasanya kita yang membaca kisah mereka ingin ikut membantu Sheren kabur, meski di sisi lain berharap Jo terus mengejar.
Hubungan mereka yang penuh tarik-ulur ini membuat pembaca ikut larut dalam emosi. Dari tegang, lucu, sampai momen-momen manis yang bikin hati hangat. Setiap aksi Jo selalu sukses bikin Sheren (dan kita!) panik sekaligus tersentuh.
Kalau kamu sedang mencari bacaan yang bisa mengembalikan mood, Will You Not Marry Me? bisa jadi pilihan menarik. Gaya bahasanya ringan, plot-nya mengalir, dan konfliknya yang menarik diikuti. Sekali duduk pun kamu bisa langsung tamat dan merasa puas.
Meski dikemas dengan gaya yang ringan dan menghibur, novel ini tetap menyimpan pesan yang mendalam tentang pentingnya komitmen, pilihan hidup, dan keberanian untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan kita. Lewat dinamika hubungan Sheren dan Jo, kita pun diajak memahami bahwa cinta bukan hanya soal perasaan manis dan momen romantis, tapi juga soal tanggung jawab dan keteguhan hati untuk mengambil keputusan, meski terkadang keputusan itu terasa menakutkan.
Novel ini mengingatkan bahwa setiap langkah yang kita ambil—termasuk kesalahan sekalipun—akan selalu membawa dampak, dan kedewasaan seseorang bisa terlihat dari bagaimana ia menyikapi dampak tersebut, bukan sekadar menghindarinya.
Novel Will You Not Marry Me? bisa menjadi pilihan yang menarik bagi kamu yang rindu cerita cinta dengan bumbu komedi segar dan konflik yang nggak terlalu berat. Ceritanya ringan, seru, dan dijamin bikin kamu betah dari awal sampai akhir. Sheren dan Jo bukan cuma karakter fiksi, tapi dua sosok yang bisa bikin kita memaknai kembali arti hubungan sekaligus tertawa bersama.
Jadi, Sahabat Fimela, kalau kamu ingin menikmati kisah cinta unik yang penuh kejutan, lucu, dan tetap menyentuh hati, novel ini bisa jadi rekomendasi bacaanmu berikutnya. Siap-siap ikut ketawa sama Mas Jo yang ngejar tanpa rem dan Sheren yang selalu punya alasan untuk kabur!