
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD mengaku sedih dengan adanya istilah Termul atau Ternak Mulyono. Mengingat sebelumnya ada istilah Kampret dan Kecebong.
“Kampret dan kecebong, dulu itu kan ramai. Pengikutnya Pak Prabowo disebut kampret, pengikutnya Pak Jokowi disebut kecebong,” kata Mahfud dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Selasa (7/10/2025).
Cebong dan Kampret tersebut ramai pada 2014. Lalu pada 2019 mulai hilang.
“Ketika terbentuk kabinet baru 2019, itu berhasil dihilangkan ketika Pak Jokowi dan Pak Prabowo gabung dalam satu kabinet,” ujarnya.
“Udah bagus, sehingga diskusinya tidak lagi menghinakan satu sama lain,” sambungnya.
Pasca ramai Cebong dan Kampret. Kini dia menyoroti adanya istilah Termul.
“Nah sekarang sudah muncul lagi istilah baru nih. Termul. Ternak Mulyono,” ucapnya.
Dia mengaku sedih dengan hal tersebut.
“Ini sungguh. Saya sedih dengan istilah ternak ini,” imbuhnya.
“Karena ternak ini itu ibaratnya ya binatang yang disamakan dengan manusia hina. Disebut ternak itu,” sambungnya.
Bagi Mahfud, istilah ternak tersebut keterlaluan. Apalagi disematkan pada pengikut Presiden ke-7 Jokowi.
“Sehingga saya katakan agak keterlaluan nyebut ternak. Kepada pengikutnya Pak Jokowi,” ucapnya.
Dia merujuk pada Al Quran.
“Karena dalam Al Quran, itu ternak adalah manusia yang paling jelek. Nah jadi kalau orang disebut ternak, itu adalah sehina-hinanya manusia,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: