Dana Transfer untuk Jakarta Dipotong Nyaris Rp20 Triliun, Menkeu Purbaya Puji Sikap Gubernur

1 week ago 7
Purbaya dan Pramono. (IST)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dana bagi hasil Jakarta dipangkas cukup besar, yakni mendekati Rp20 triliun. Meski demikian Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung disebut tidak banyak protes.

Sikap itu pun mendapat pujian dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang disampaikannya usai menemui Pramono Anung di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2025).

Keduanya diketahui bertemu berlangsung selama satu jam dan membahas sejumlah isu penting, termasuk mengenai pemotongan dana transfer daerah atau Dana Bagi Hasil (DBH).

"Ya pertama saya mau mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, yang nggak banyak protes ketika dana bagi hasilnya saya potong banyak tuh, hampir Rp20 triliun. Kayaknya masih bisa dipotong lagi," kata Purbaya seraya bercanda.

Dia memastikan bahwa pemotongan DBH bersifat sementara. Purbaya juga berjanji akan mengembalikan pemotongan anggaran itu jika hasil evaluasi pendapatan negara pada 2026 memuaskan.

"Pertengahan triwulan kedua tahun 2026, saya akan evaluasi pendapatan saya seperti apa. Nanti kalau perkiraannya lebih, saya akan balikkan lagi ke daerah," katanya.

Sementara itu, Gubernur Pramono Anung memastikan Pemprov DKI Jakarta akan menyesuaikan diri dengan kebijakan fiskal pemerintah pusat, termasuk soal pemotongan DBH. Pramono yakin keputusan Menteri Purbaya telah dipikirkan secara matang.

"Pemerintah Jakarta sama sekali tidak argue terhadap itu. Kami akan mengikuti dan kami akan menyesuaikan, karena kami tahu pasti langkah yang diambil oleh pemerintah pusat sudah dipikirkan secara matang," urai Pramono.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |