
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi sorotan luas masyarakat Indonesia. Berbagai masalah menjadi temuan masyarakat seiring berjalannya program tersebut.
Sorotan publik terutama tertuju pada kasus keracunan massal siswa akibat mengonsumsi menu MBG yang disiapkan. Hingga saat ini, sudah ribuan anak menjadi korban keracunan akibat program MBG tersebut.
Namun di balik kasus keracunan massal itu, masalah yang tidak kalah seriusnya adalah adanya makanan yang sudah basi baru sampai ke tangan siswa. Menu MBG yang sudah basi ini tidak banyak terungkap ke publik karena pihak sekolah terkesan mendiamkan kasus tersebut.
Namun, cerita dari sejumlah anak kepada orang tua menyebutkan mereka sering mendapat menu MBG yang sudah basi, sehingga para siswa terpaksa tidak mengonsumsi alias terbuang sia-sia.
Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah kembali angkat suara dengan kasus MBG di Indonesia. Mulai dari adanya keracunan massal siswa, makanan sudah basi, hingga ditemukannya ulat belatung pada menu MBG tersebut.
Chusnul Chotimah lantas membandingkan program MBG yang ada di Tiongkok. Dia memuji pemerintah China yang tegas terhadap pelaksanaan program yang tidak sesuai standar. Misalnya memecat pejabatnya.
"Menilik Program Makan Gratis di China: Jika Tak Sesuai Standar, Pejabatnya Dipecat," kata Chusnul Chotimah lewat cuitan di media sosialnya, Selasa (7/10).
"China juga punya program makan siang gratis seperti MBG. Tapi di sana, jika ada menu yang tidak sesuai standar, pejabatnya dipecat," tandas Chusnul Chotimah dalam unggahan lainnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: