Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, sering kali kita mendengar bahwa cinta adalah tentang memberi tanpa batas, berkorban tanpa henti, dan selalu mengutamakan pasangan. Padahal, hubungan yang sehat justru membutuhkan keseimbangan antara memberi dan menjaga diri sendiri.
Banyak perempuan merasa bersalah ketika ingin menetapkan batasan dalam hubungan karena takut dianggap egois atau tidak cinta. Padahal, justru dari boundaries-lah rasa aman dan kepercayaan bisa tumbuh dengan sehat. Menetapkan boundaries bukan berarti kamu membuat jarak atau membatasi kasih sayang. Sebaliknya, itu adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri dan juga pasangan agar hubungan tetap sehat.
Berikut ini 5 alasan penting kenapa menetapkan boundaries dalam hubungan asmara itu bukan tindakan egois, tapi justru bentuk cinta yang sehat:
1. Menjaga Identitas dan Kebutuhan Pribadi
Cinta memang menyatukan dua individu dalam satu hubungan, tapi bukan berarti kamu harus kehilangan jati dirimu. Hubungan yang sehat seharusnya tidak menghapus siapa dirimu sebelum kamu bertemu pasangan. Ketika kamu menetapkan boundaries, itu artinya kamu tetap memprioritaskan kebutuhan emosional, waktu, dan ruang untuk tumbuh sebagai individu.
Tanpa boundaries, kamu bisa merasa terjebak dalam hubungan yang terlalu melekat, bahkan kehilangan hal-hal yang dulu membuatmu bahagia. Menyisakan waktu untuk diri sendiri, sahabat, hobi, atau sekadar rehat seharusnya bukan sesuatu yang perlu kamu pertanyakan dalam hubungan.
2. Mencegah Manipulasi dan Toxic Behavior dari Pasangan
Boundaries juga menjadi pertahanan pertama agar kamu tidak mudah dimanipulasi secara emosional. Dalam beberapa hubungan, ketika batasan menjadi tidak jelas, pasangan bisa mulai mengambil kendali atas keputusan, waktu, bahkan hidupmu.
Dengan memiliki batasan yang tegas, kamu bisa mengenali perilaku pasangan yang mulai melewati garis aman. Kamu pun lebih berani mengatakan “tidak” pada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman atau melanggar prinsip hidupmu.
3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi
Ketika kamu menetapkan batasan, kamu belajar untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhanmu dengan lebih jujur dan terbuka. Ini membuka ruang dialog yang sehat dan penuh kepercayaan, sehingga pasangan juga jadi lebih tahu bagaimana cara memperlakukanmu dengan lebih baik.
Sebaliknya, tanpa boundaries, hubungan rentan dipenuhi dengan kesalahpahaman dan prasangka. Kamu jadi lebih sering memendam perasaan karena takut menyinggung, hingga akhirnya meledak menjadi konflik besar.
4. Membangun Kepercayaan dan Rasa Aman
Boundaries justru menciptakan ruang yang aman, baik untuk kamu maupun pasangan. Ketika ada kesepakatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, hubungan akan terasa lebih stabil. Kamu tidak terus-menerus khawatir akan disakiti atau dilewati batasan pribadimu.
Ini juga mencerminkan bahwa kamu dan pasangan saling menghargai. Percaya itu bukan sekadar tentang tidak selingkuh, tapi juga menghargai kenyamanan satu sama lain dalam banyak hal, termasuk batasan waktu, ruang personal, dan cara berinteraksi.
5. Menghindari Burnout dalam Hubungan
Terlalu banyak memberi tanpa ada batasan bisa membuat kamu merasa kelelahan emosional, atau yang dikenal dengan istilah emotional burnout. Ini bisa terjadi ketika kamu merasa terus-menerus harus memenuhi ekspektasi pasangan tanpa mendapat ruang untuk bernapas. Padahal, kamu seharusnya punya hak untuk merasa nyaman dalam hubungan, dan itu dimulai dari kemampuan untuk mengatakan apa yang kamu butuhkan dan batasi.
Sahabat Fimela, mencintai dengan sehat berarti kamu juga mencintai dirimu sendiri. Menetapkan boundaries bukan tanda bahwa kamu tidak tulus, justru itu bentuk kedewasaan dalam berelasi. Jadi, tidak perlu ragu lagi, ya!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.