Rencana Pembangunan Listrik Tenaga Sampah di Tamalanrea, Dokter Ahli Ingatkan Risiko Penyakit Pernapasan

1 week ago 12
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Foto: Arya/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Makassar menuai pro kontra. Titik rencana pembangunannya dipersoalkan.

Kabarnya akan dibangun di Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Warga sekitar menolak, Pemerintah Kota Makassar sendiri belum menegaskan kepastian titik pembangunannya.

Di tengah pro kontra itu, Dokter Spesialis Anak sub Spesialis Respirologi, Amiruddin mengingatkan dampaknya. Jika dibangun di Tamalanrea, yang notabenya dekat dengan pemukiman dan perumahan.

“Sangat berisiko untuk dampaknya ke masyarakat. Terutama yang penyakit-penyakit pernapasan itu bisa meningkat,” kata Amir kepada fajar.co.id, Senin (6/10/2025)

Warga Makassar saat ini, kata Amir, sudah sangat berisiko terkena penyakit pernapasan. Apalagi anak. Mengingat polusi dari kendaraan dan aktivitas lainnya.

Hadirnya PLTSa di tengah kota, bakal menambah risikonya. PLTSA, kata dia, pasti akan menghasilkan debu dan asap dari proses pengolahannya.

“Bisa meningkat insidennya atau kejadiannya. Karena yang namanya pabrik, debunya itu tidak bisa dihindari,” terangnya.

“Katakanlah pasti itu kan dihancurkan dulu. Dihancurkan, kemudian diolah kembali,” sambungnya.

Warga sekitar titik lokasi yang kabarnya akan dibangun PLTSa, sebelumnya menyatakan menolak rencana pembangunan proyek tersebut di Tamalanrea. Mereka tergabung dalam Gerakan Rakyat Tolak Lokasi Pembangunan PLTSa (GERAM PLTSa).

Mereka yang menolak berasal dari kampung Mula Baru, Tamalalang, serta perumahan klaster Alamanda, dan Akasia, yang terletak di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |