Rizal Fadillah Sindir Proyek Whoosh: Geng Mulyono Mulai Panik

5 hours ago 5
Pemerhati politik dan kebangsaan, M. Rizal Fadillah,

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M. Rizal Fadillah, bicara soal kekisruhan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Seperti diketahui, proyek itu kini kembali menuai polemik setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan utangnya tidak boleh dibiayai dari APBN.

Rizal secara blak-blakan menyebut adanya kepanikan di lingkaran kekuasaan yang terlibat dalam proyek tersebut.

“Geng Solo eh geng Mulyono mulai panik atas kebijakan keuangan sang Menteri. Kereta cepat dihambat. Membayar hutang Whoosh tidak boleh menggunakan APBN," ujar Rizal kepada fajar.co.id, Minggu (19/10/2025).

Ia kemudian mengulas perjalanan panjang proyek ini yang semula ditawarkan kepada Jepang dengan skema Business to Business (B to B), namun akhirnya berpindah ke China dengan skema berbeda.

"B to B tawaran Jepang ternyata dipilih China yang bergeser B to G. Kini dibuat kalang kabut karena harus kembali menjadi B to B sebagaimana konsep awal,” jelasnya.

Menurutnya, situasi tersebut kini membingungkan karena tanggung jawab pembiayaan dialihkan ke BUMN.

“Tapi B atau G banci juga, soalnya saat ini BPI Danantara yang harus menangani," sebutnya.

Ia kemudian menyinggung ketegangan antara Menkeu Purbaya dan Luhut Binsar Pandjaitan yang disebutnya sebagai sosok penggerak utama proyek Whoosh.

"Setelah Purbaya menyebut tidak gunakan dana APBN maka Luhut sang kreator dan motor KA Cepat Whoosh mencak-mencak, Siapa yang minta APBN?,' Rizal menirukan gaya bicara Luhut.

Rizal juga mengungkap bahwa pernyataan soal APBN itu semula berasal dari usulan pihak swasta.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |