
Cerita Guru Besar Unair, Dulu Bela Jokowi Kini Berubah Arah
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Henri Subiakto, mengungkap alasan mengapa dirinya yang dulu dikenal membela Jokowi kini berubah arah dan bahkan mulai meragukan integritas mantan Presiden ke-7 RI tersebut.
Dikatakan Henri, perubahan sikapnya bukan karena kebencian politik, tetapi hasil dari proses panjang refleksi dan pembuktian terhadap perilaku Jokowi selama memimpin.
“Kenapa saya berubah? Di keluarga saya sejak kecil diajarkan untuk selalu husnudzon, menghindari pikiran buruk atau suudzon. Karena suudzon itu dosa, dan Tuhan akan mengikuti apa yang kita persangkakan,” ujar Henri di X @hanrysubiakto (7/10/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa prinsip untuk selalu berprasangka baik membuatnya dulu meyakini bahwa Jokowi merupakan sosok pemimpin jujur dan sederhana yang berhasil karena perjuangan, bukan karena warisan kekuasaan atau status sosial.
“Makanya hingga tahun 2023 saya secara pribadi memang percaya bahwa Jokowi adalah Presiden yang baik,” katanya.
"Saat itu saya berpikir dia adalah teladan bagi orang kecil yang sukses jadi presiden lewat perjuangan dari bawah. Jokowi jadi besar bukan karena orang tua, bukan karena pangkat atau gelar, tapi karena kesamaan nasib dengan rakyat kecil," tambahnya.
Henri mengakui, sejak 2014 dan 2019 banyak kritik terhadap Jokowi sudah bermunculan. Namun, ia memilih untuk menutup telinga dan tetap berpikiran positif.
“Suara-suara negatif itu di pikiran saya tertutup bahkan terhapus oleh semangat husnudzon terhadap sosok pemimpin yang nampak sederhana dalam penampilan dan baik dalam tutur kata,” tukasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: