Ini Pernyataan Lengkap Luhut yang Sebut Kereta Cepat Whoosh Busuk Sejak Awal

5 hours ago 4
Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu di Beijing pada Selasa (20/5/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri China) Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu di Beijing pada Selasa (20/5/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri China)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh bermasalah sejak awal. Karenanya butuh kerja keras untuk benahi.

Dia mengatakan proyek bermasalah sejak awal pengerjaan. Persoalannya dirundingkan dengan China Development Bank.

Saat itu, dia menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Saat masa periode ke-2 Presiden ke-7 Jokowi.

“Sedari awal mengerjakan itu saya terima sudah busuk itu barang,” kata Luhut dalam sebuah diskusi di JS Luwansa Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Luhut juga merespons penyelesaian utang kereta cepat yang selalu dikaitkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, malah tersebut hanya seputar restrukturisasi utang.

Ia meminta pelbagai pihak untuk tidak banyak berkomentar terkait Whoosh jika tidak memiliki basis data dan pemahaman yang luas.

Saat ini, dia mengatakan restrukturisasi sedang digodok. Proses tindak lanjut restrukturisasi tersebut tengah menunggu Keputusan Presiden (Keppres).

Keppres ini diperlukan agar tim negosiasi dapat segera berunding. Meskipun demikian, Luhut memastikan bahwa dari sisi China, mereka sudah bersedia dan tidak ada masalah.

Menurutnya, "Kita ribut soal Whoosh. Masalahnya apa sih? Itu kan tinggal restructuring saja. Siapa yang minta APBN? Enggak ada yang minta APBN. Restructuring saja,” ucap Luhut.

“Jadi kalau saran saya, kalau kita enggak mengerti datanya, enggak usah komentar dulu. Cari datanya baru berkomentar. Baru enak,” katanya. (Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |