
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Direktorat Diseminasi Informasi dan Sosial Media DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, menepis isu pertemuan mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini.
Belakangan, sejumlah pihak menuding bahwa pertemuan empat mata antara Presiden ke-7 dan Presiden ke-8 RI itu hanya membahas soal ijazah Jokowi yang tengah menjadi polemik di ruang publik.
Dian menyebut, anggapan bahwa dua pemimpin bangsa hanya bertemu untuk membahas isu sepele seperti itu merupakan bentuk cara berpikir yang sempit dan merendahkan martabat kepemimpinan nasional.
"Kecil sekali tempurung kepala anda kalau menganggap Presiden RI 7 dan RI 8 bertemu hanya untuk membahas ijazah," ujar Dian di X @DianSandiU (6/10/2025).
Dian bilang, baik Jokowi maupun Prabowo merupakan figur pemimpin negara yang memikul tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsa.
Mereka bukan sosok yang menghabiskan waktu untuk membahas isu pribadi atau gosip politik murahan. "Mereka itu Pemimpin Republik Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pengacara Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, menduga, pertemuan itu dilakukan agar Jokowi bisa lepas dari belenggu kasus dugaan ijazah palsu.
"Minta bantuan agar bisa lepas dari belenggu kasus ijazah palsu?," ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (5/10/2025).
Diceritakan Ahmad, pada 30 April 2025 lalu, saat berlangsung agenda Deklarasi Dukungan untuk Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma dan Rizal Fadillah di Gedung Juang aula DHN 45, pada waktu yang bersamaan Jokowi membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: