AS-Korsel Sepakat Bangun Kapal Selam Nuklir, DPRK Beri Perintatan Keras

4 hours ago 4
Tayangan TV menunjukkan uji coba peluncuran rudal oleh Korea Utara -- AP

FAJAR.CO.ID, PYONGYANG -- Republik Demokratik Korea mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana Korea Selatan yang disetujui AS untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir akan memicu efek "efek domino nuklir".

Pada tanggal 14 November, Korea Selatan dan AS bersama-sama merilis rincian perjanjian yang disepakati oleh Presiden Lee Jae Myung dan Presiden Donald Trump pada pertemuan puncak mereka bulan lalu, yang mencakup komitmen untuk melucuti persenjataan nuklir DPRK dan rencana untuk membangun kapal selam nuklir bersama.

"Perjanjian tersebut mengungkapkan wajah asli dari keinginan konfrontatif AS dan Korea Selatan untuk tetap bermusuhan terhadap DPRK," lapor kantor berita negara KCNA, yang mencatat bahwa janji ini, bersama dengan serangkaian latihan militer gabungan skala besar oleh kedua negara, menimbulkan tantangan serius bagi keamanan DPRK dan memperburuk ketegangan regional.

Kepentingan atau diktat?

Perjanjian tersebut menuduh Seoul secara diam-diam memajukan ambisi yang telah lama dipendam untuk memiliki senjata nuklir, sebuah tindakan yang dinyatakan akan memicu fenomena domino nuklir di kawasan tersebut dan memicu perlombaan senjata yang berbahaya.

Lee dari Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa kapal selam tersebut penting untuk menjaga kesiapan menghadapi kekuatan angkatan laut Tiongkok, dan potensi ancaman serius dari dorongan Republik Demokratik Korea yang bersenjata nuklir untuk mengembangkan kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri.

Juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan, Kang Yu-jung, mengatakan pada hari Selasa bahwa Seoul tidak memiliki niat bermusuhan atau konfrontatif terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea, dan bahwa kerja samanya dengan AS dimaksudkan semata-mata untuk melindungi kepentingan keamanan nasionalnya sendiri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |