Zulhilmi Yahya: Trans7 Wajib Minta Maaf, Tapi Jangan Tutupi Isu Korupsi Kuota Haji

8 hours ago 2
Trans7 terancam diboikot

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Permintaan maaf Trans7 atas tayangan program Xpose Uncensored yang menyinggung Pondok Pesantren (PP) Lirboyo memang menuai banyak reaksi.

Salah satunya datang dari pegiat media sosial, Zulhilmi Yahya, yang menilai langkah stasiun televisi tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. Namun, ia juga mengingatkan publik agar tidak teralihkan dari isu besar lain yang saat ini tengah disorot.

Dalam unggahan di media sosial pribadinya, Zulhilmi menegaskan bahwa permintaan maaf Trans7 adalah konsekuensi wajar dari kesalahan penyiaran yang menyinggung kalangan pesantren.

“Trans7 harus minta maaf dengan kesalahan tayangan yang mereka lakukan kemarin kepada Ponpes Lirboyo,” tulisnya, dikutip Threads @zulhilmi.yahya Kamis (16/10/2025).

Meski begitu, Zulhilmi mengingatkan agar polemik antara Trans7 dan Lirboyo tidak menjadi pengalih perhatian terhadap dugaan korupsi kuota haji yang melibatkan mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Ia menyinggung bahwa kasus tersebut turut menyeret nama KH. Yahya Cholil Tsaquf, Ketua PBNU, yang disebut-sebut memiliki hubungan keluarga dengan Yaqut.

“Namun, jangan sampai kasus Trans7–Lirboyo ini bikin perhatian publik ke kasus korupsi kuota haji hilang. Korupsi kuota haji melibatkan eks Menag Yaqut Cholil Qoumas, adik Ketua PBNU, KH. Yahya Cholil Tsaquf. KPK sendiri menyatakan berpeluang memanggil KH. Yahya, yang sangat vokal dalam kasus Trans7 dan Lirboyo,” ungkap Zulhilmi.

Sebelumnya, Trans7 secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar PP Lirboyo melalui pernyataan resmi di kanal YouTube mereka. Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, mengakui adanya kelalaian dalam proses penyuntingan tayangan tersebut dan berjanji untuk lebih berhati-hati ke depannya. (Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |