Willy Aditya: Konflik Mahasiswa Terjadi Karena Masih Hidup dalam Tempurung Etnis

1 day ago 6
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menyinggung fenomena menguatnya politik identitas di kalangan mahasiswa dan generasi muda.

Dikatakan Willy, kebangkitan politik identitas berbasis etnis justru menjadi ancaman serius bagi semangat kebangsaan yang selama ini dibangun.

Pernyataan itu disampaikan Willy saat ditemui di Rumah Aspirasi Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (7/8/2025) malam.

"Sumpah Pemuda lahir dari Salemba, Kongres Pemuda yang kedua itu di sana. Indonesia merdeka dari Menteng 31,” katanya mengingatkan.

Menurut politisi Partai NasDem ini, kondisi saat ini justru menunjukkan kemunduran.

Mahasiswa yang datang ke Makassar dari berbagai daerah, kata dia, justru hidup dalam kelompok-kelompok kedaerahan dan tidak berbaur.

“Kita membiarkan orang pergi kuliah ke Makassar, dari beberapa daerah bahkan dari kabupaten/kota di Sulsel saja mereka tidak berinteraksi dengan daerah lain,” sesalnya.

Ia menyebut kondisi itu sebagai bom waktu yang harus segera diatasi.

“Harusnya kita berpikiran maju untuk keluar dari jebakan Batman ini,” tegasnya.

Willy lalu mencontohkan pengalaman pahit Yugoslavia yang terpecah belah karena politik identitas.

Namun setelah krisis itu, kata dia, negara tersebut menyadari pentingnya rekayasa sosial demi membangun kembali semangat kebangsaan.

“Yugoslavia terpecah belah sangat dramatis, lalu mereka memiliki kesadaran kolektif. Para anak bangsa mereka, khususnya mahasiswa, dibikinkan asrama. Di sanalah menjadi inkubator semangat patriotisme, nasionalisme,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |