PSI Minta Politik Damai, Ahmad Ali Ingatkan Tragedi Maluku dan Poso

1 hour ago 1
Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali (zak/fajar)

FAJAR.CO.ID, AMBON -- Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dan menjauhi politik yang dapat memecah belah masyarakat. Pesan itu disampaikan saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PSI se-Maluku di Kota Ambon, Sabtu 29 November 2025.

Dalam sambutannya di hadapan para kader, Ahmad Ali mengingatkan bahwa Maluku dan Poso pernah merasakan luka mendalam akibat tragedi kemanusiaan puluhan tahun silam. Ia menegaskan bahwa luka tersebut tidak boleh lagi disentuh, apalagi dibuka kembali.

Ahmad Ali menyebut konflik berdarah di Poso dan tragedi kelam di Maluku merupakan titik paling gelap dalam sejarah sosial masyarakat Indonesia. Menurutnya, luka itu tidak pernah benar-benar hilang, hanya tertidur di hati banyak orang sebagai pengingat penting untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbicara.

“Kita jangan lupa bahwa tragedi itu pernah ada. Banyak keluarga yang kehilangan, banyak kampung yang hancur. Itu kejadian memilukan. Kita wajib menjadikannya catatan penting agar tidak terulang. Politik tidak boleh memantik api lama yang pernah membakar kita semua,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa masyarakat Maluku hidup dengan pondasi budaya yang kuat, adat yang terhormat, serta keberagaman agama yang telah berjalan berdampingan selama ratusan tahun. Semua itu, kata Ahmad Ali, harus dirawat dan dijaga dari narasi provokatif yang kerap muncul menjelang kontestasi politik.

“Agama, budaya, dan ras adalah identitas yang harus dijaga betul. Jangan pernah menginjak nilai budaya hanya demi menang pemilu. Kemenangan yang merusak persaudaraan bukanlah kemenangan, itu kehancuran,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |