Tumpukan kayu yang terbawa arus banjir di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). (Antara )
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indikasi terjadinya praktik pembalakan liar di kawasan hutan di Sumatera ditengarai marak terjadi. Dugaan itu setelah terjadinya bencana banjir yang membawa kayu gelondongan dan menerjang Kota Padang.
Atas dugaan itu, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap praktik pembalakan liar, yang diduga menjadi penyebab terbawanya kayu-kayu gelondongan saat banjir bandang menerjang Kota Padang.
Ia menilai kejadian tersebut bukan sekadar fenomena alam, melainkan akibat ulah manusia yang merusak lingkungan.
Andre menyampaikan, sebagai wakil rakyat, ia tidak dapat tinggal diam melihat bencana yang terus muncul akibat lemahnya pengawasan dan tindakan hukum terhadap aktivitas ilegal tersebut.
“Sebagai Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra @fraksipartaigerindra, kami menegaskan bahwa pembalakan liar yang menyebabkan kayu-kayu gelondongan terbawa banjir bandang di Kota Padang harus ditindak secara serius,” kata Andre dalam unggahan pada media sosial Instagram, Senin (1/12).
Ia menekankan, pemerintah daerah harus mengambil langkah konkret dan tidak sekadar menunggu kejadian serupa kembali terulang.
Menurut dia, keberadaan kayu gelondongan dalam jumlah besar saat banjir adalah indikasi kuat adanya aktivitas perambahan hutan yang tidak terkendali.
Karena itu, Andre meminta Pemprov Sumatera Barat beserta aparat penegak hukum agar memperkuat koordinasi dan memastikan penegakan hukum berjalan tanpa kompromi.
“Kami meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama aparat penegak hukum untuk bertindak tegas memberantas praktik ilegal tersebut,” ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































