
FAJAR.CO.ID, BANDUNG -- Deru suara mesin perahu “pompong” memecah kesunyian jalur sungai yang kami lalui selama beberapa jam terakhir.
Perahu kecil ini menjadi satu-satunya moda transportasi yang memungkinkan kami mencapai tujuan, menyusuri alur sungai setelah sebelumnya menempuh etape pertama dengan mobil bak terbuka dari pusat Ibu Kota Kecamatan Muara Siberut. Jalur darat yang berlumpur, terjal dan dalam menjadi tantangan berat bagi mobil bak yang kami tumpangi.
Setelah jalur darat berakhir, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu pompong, sebutan untuk perahu kecil yang biasa digunakan sebagai transportasi sungai di sini. Tujuan kami: dua sekolah di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kami, tim EIGER Junior dan Yayasan Tangan Pengharapan, tiba dari Jakarta di Akhir September 2025 dengan membawa ribuan tas sekolah EIGER untuk anak-anak di pelosok Pulau Siberut. Perjalanan ini merupakan bagian dari rangkaian distribusi ribuan tas sekolah yang diberikan EIGER kepada anak-anak Indonesia di wilayah terpencil, berkolaborasi dengan Yayasan Tangan Pengharapan. Lokasi distribusi mencakup Mentawai, Donggala, Parigi Moutong, Seram Bagian Barat, hingga Halmahera Timur.
Agnes Lukito, Head Division EIGER Women & Junior, menyampaikan bahwa program ini adalah bentuk hadiah dari EIGER untuk menjaga semangat, harapan, dan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil.
“Kami menamai program ini ‘Satu Tas di Pundakmu, Satu Harapan di Pundak Mereka’. Sebuah langkah kecil yang kami harap bisa membuka lebih banyak jalan bagi anak-anak Indonesia untuk belajar dan bermimpi,” ujar Agnes.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: