Soroti Pengawalan Pejabat dengan Sirine Menyala, Dedi Mulyadi: Seperti Mau Mati Saja

1 week ago 6
Dedi Mulyadi. Foto: Antara

FAJAR.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kebiasaan pejabat negara yang dikawal aparat atau kendaraan patroli dengan sirine menyala. Menurutnya, situasi seperti ini terkesan berlebihan.

Karena itu, Dedi Mulyadi berharap agar kebiasaan seperti itu dihentikan. Terkecuali kata dia, memang ada jadwal mendesak dan waktu sudah mepet.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat bersama para kepala daerah se-Jawa Barat di Purwakarta pada Jumat (21/3).

Ia menegaskan bahwa penggunaan pengawalan harus mempertimbangkan situasi dan tidak dilakukan secara berlebihan. Dedi menyentil pejabat yang lebay dalam menggunakan pengawalan.

"Terus pengawalan, lihat situasi. Kalau jalanan kosong, jangan dikawal-kawal, siga deuk paeh (seperti mau mati saja)," ucapnya yang disambut gelak tawa peserta rapat, dikutip dari jawapos, Rabu (26/3).

Dedi juga mengingatkan bahwa perjalanan seharusnya dinikmati dengan santai, kecuali jika ada jadwal yang sangat mendesak.

"Kalau jalanan kosong, kita santai aja, nikmati. Lihat kanan-kiri. Terkecuali waktunya mepet," tambah mantan Bupati Purwakarta itu.

Politisi Gerindra ini kemudian mencontohkan dirinya sendiri, yang meski memiliki delapan agenda dalam sehari, tetap bisa tiba tepat waktu tanpa menggunakan pengawalan berlebihan. "Tapi saya hari ini jadwalnya delapan, engga ngiung-ngiung," lanjutnya.

Menurutnya, penggunaan pengawalan dengan kecepatan tinggi bisa berbahaya dan menyulitkan untuk berhenti jika terjadi sesuatu di jalan.

"Kenapa? Ketika kecepatan mobil tinggi, Anda lihat di kanan Anda masalah, sulit berhenti," jelas Dedi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |