
FAJAR.CO.ID -- Tim Pengawas (Timwas) DPR RI masih menemukan banyak masalah dalam penyelenggaraan ibadah Haji 2025. Salah satu di antaranya, Timwas DPR RI menemukan syarikah memaksakan jumlah kasus di Maktab Armuzna melebihi kapasitas.
Ketua Timwas Haji DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti berbagai persoalan mendasar yang masih dihadapi oleh jemaah haji Indonesia. Termasuk masalah kasur pada Maktab di Armuzna yang dinilainya sangat tidak manusiawi. Bahkan, dapat membahayakan keselamatan dan keamanan para jemaah haji.

Timwas menilai kapasitas maktab di Armuzna tidak memadai. Menurut Cucun, luas tempat tidur hanya 50 cm per anggota jemaah. Luasan ini jauh di bawah standar minimal yakni 60 cm.
"Syarikah MCDC bahkan memaksakan hingga 280 kasur di maktab besar dan 181 kasur di maktab kecil. Ini jelas tidak manusiawi dan berisiko besar pada keselamatan dan kenyamanan jemaah,” tegas Cucun.
Jumlah kasur yang melampaui kapasitas Maktab di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) membuat tenda jemaah haji Indonesia tentu saja overkapasitas atau kelebihan daya tampung. Penumpukan jemaah dalam satu tenda dapat membahayakan kenyamanan dan kesehatan, bahkan berisiko mengganggu kekhusyukan ibadah.
“Kalau konsepnya seperti ini, besok kita akan lakukan evaluasi dengan panitia penyelenggara Haji. Pasti ini akan terjadi lagi nanti penumpukan jemaah yang saya katakan ini seperti tidak manusiawi,” ujar Cucun dikutip dari akun Instagram resmi DPR RI, Senin (2/6/2025).
Dia menegaskan, penumpukan jemaah haji dalam satu tenda dapat membahayakan kenyamanan dan kesehatan. Tidak hanya itu, overkapasitas tenda jemaah haji juga bahkan berisiko mengganggu kekhusyukan ibadah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: