Sebelum Meninggal, IRT di Makassar Dikira Hanya Kesurupan

5 days ago 12
Tim INAFIS melakukan evakuasi dan otopsi jasad Irna di pekuburan Panampu (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Meninggalnya Irna (36), buruh pabrik harian, di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, semula dikira karena kesurupan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, dugaan itu berasal dari pengakuan sang suami.

Namun dua pekan setelah pemakaman, keluarga korban justru melapor ke polisi.

Mereka mencurigai Irna meninggal bukan karena hal mistis, melainkan akibat penganiayaan.

Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar.

Tim penyidik langsung turun ke lokasi kejadian di Jalan Teuku Umar 12, Lorong 7, Tallo, untuk melakukan pemeriksaan awal.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, mengatakan, penyelidikan sementara mengarah pada suami korban, berinisial A.

Dikatakan Devi, dari keterangan para saksi, hubungan rumah tangga keduanya memang sering diwarnai pertengkaran.

“Berdasarkan keterangan saksi dan bukti rekaman video, almarhumah sempat keluar rumah mengambil jemuran, lalu duduk di pintu rumah. Tak lama kemudian, ia tiba-tiba jatuh dan kejang-kejang,” ujar Devi kepada awak media (8/10/2025).

Setelah prosesi pemakaman, pihak keluarga mulai merasa ada yang janggal dengan penyebab kematiannya. Mereka pun melapor ke kepolisian untuk meminta keadilan.

“Keterangan saksi memang ada menyebut dugaan kekerasan, termasuk dari anak korban sendiri, AL dan F. Kami juga sudah mendapatkan hasil rekam medis dari Rumah Sakit Wahidin,” ungkap Devi.

Sebagai bagian dari proses hukum, polisi memutuskan melakukan eksumasi dan otopsi terhadap jasad korban guna memperkuat alat bukti.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |