PSI ‘Semprot’ Deddy Sitorus: Kalau Tak Mau Disamakan dengan Rakyat, Artinya Durhaka

6 days ago 11
Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus mengatakan, langkah yang dilakukan pemerintah melalui tiga paket kebijakan tidak akan efektif menyelesaikan masalah kelangkaan dan harga minyak goreng. (dokl DPR RI)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur, menyemprot Politikus PDIP Deddy Sitorus yang disebut enggan disamakan dengan rakyat jelata.

Dikatakan Dedy Nur, sikap tersebut tidak sejalan dengan hakikat jabatan anggota DPR yang dipilih melalui suara rakyat.

"Pertama-tama kita perlu ingatkan politisi bernama Deddy Sitorus kalau beliau ini adalah wakil yang diutus oleh rakyat lewat mekanisme demokrasi bernama pemilu," kata Dedy Nur di X @DeddynurPalakka (24/8/2025).

Ia menegaskan, jika seorang wakil rakyat tidak mau disamakan dengan rakyat, maka hal itu menunjukkan sikap yang keliru.

"Kalau beliau ini ngga mau disamakan dengan rakyat jelata, artinya beliau ini sudah durhaka," sesalnya.

"Karena tanpa rakyat, dia ini tidak akan pernah nongkrong dan beredar omon-omon dalam ruang-ruang rapat bernama DPR," tambahnya.

Lebih lanjut, Dedy Nur mengingatkan bahwa DPR sejatinya adalah lembaga yang ada karena rakyat.

"Beliau juga perlu kita ingatkan bahwa DPR itu singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Tanpa rakyat, DPR ini tidak akan pernah ada," tegas Dedy.

Dedy bilang, pernyataan yang dilontarkan Deddy Sitorus justru menunjukkan logika yang terbalik.

"Jadi yang lagi tersesat logikanya adalah politisi bernama Deddy Sitorus, bukan rakyat," pungkasnya.

Sebelumnya, Deddy Sitorus mendadak jadi buah bibir. Pasalnya, ia mengeluarkan pernyataan yang membuat publik tersinggung.:

"Jangan samakan kami DPR dengan rakyat jelata, karena DI situ anda mengalami sesat logika," ucap Deddy.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |