Dian Sandi Utama
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perang pernyataan antara Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian panas belakangan ini.
Terbaru, juru bicara PSI, Dian Sandi Utama, menanggapi serangan bertubi-tubi kader Demokrat terhadap mantan Presiden Jokowi lewat isu proyek kereta cepat atau Whoosh.
Dikatakan Dian, pola serangan Demokrat terhadap Jokowi terkesan tidak spontan. Ia menilai ada arah dan keseragaman pesan yang mencurigakan.
“Demokrat sepertinya kompak soal Whoosh dan menyerang Pak Jokowi,” ujar Dian di X @DianSandiU, Selasa (28/10/2025).
Ia kemudian membandingkan proyek Whoosh dengan moda transportasi lain seperti LRT dan MRT yang juga tidak berorientasi profit, melainkan pelayanan publik.
“LRT dan MRT itu dikelola oleh badan usaha, apa tugasnya nyari untung?," Dian menuturkan.
"Setiap tahun harus disubsidi karena tugas utamanya adalah mengurai beban jalan raya Jakarta,” tandasnya.
Seperti diketahui, kader Demokrat seperti Yan Harahap, Cipta Panca Laksana, hingga elitenya Andi Arief belakangan ini terlihat vokal bicara soal kereta cepat.
Teranyar, Yan Harahap, ikut merespons pernyataan mantan Presiden Jokowi yang menyebut pembangunan Kereta Cepat atau Whoosh bukan bertujuan mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai investasi sosial bagi masyarakat.
Dikatakan Yan, pernyataan itu terkesan sebagai upaya mengalihkan isu dari persoalan bisnis dan efisiensi proyek yang menuai kritik publik.
“Demi meredam kritik soal inefisiensi dan kerugian finansial, maka terbitlah narasi investasi sosial,” ujar Yan di X @YanHarahap, (28/10/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































