
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis perempuan dan penulis Kalis Mardiasih, blak-blakan mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dikatakan Kalis, sejumlah peserta Kenduri Suara Ibu Indonesia di Yogyakarta turut menyuarakan keresahan serupa.
Salah satunya datang dari Diah Widuretno, seorang petani asal Gunungkidul, yang menyoroti kemitraan MBG dengan perusahaan besar.
"Lha, di websitenya BGN aja terinfokan kalau BGN teken MoU-nya sama korporasi. Petani lokal, ekonomi kerakyatan, prekethek ora ana wujude,” ujar Kalis mengutip pernyataan Diah di Facebook pribadinya (5/10/2025).
Kalis menilai, hal ini menjadi alasan kuat mengapa makanan dalam program MBG justru didominasi oleh produk olahan pabrikan seperti burger, spaghetti, dan susu kemasan, bukan bahan segar dari petani lokal.
"Ini menjawab kenapa foto-foto MBG yang beredar adalah burger, spagheti, frozen food, susu pun susu ultra proses, bukan susu sapi segar dari peternak Boyolali,” ungkapnya.
Ia menyinggung pula kejadian di Jember di mana seorang anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi spaghetti MBG.
Menurutnya, tanggapan pejabat yang menyebut anak desa tidak terbiasa dengan makanan tersebut menunjukkan pola pikir elitis.
“Pas ada anak Jember mencret gara-gara keracunan spagheti, mulutnya pejabat pada asbun bilang, karena nggak terbiasa," Kalis menuturkan.
"Jan mental kolonial, nguece wong cilik. Dipikirnya ngasih spagheti tuh udah paling hebat-hebato terus perut anak desa yang nggak terbiasa dianggap katrok,” tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: