Pembantaian Sipil Milisi RSF di Darfur Mengerikan, DK PBB Didesak Bertindak

12 hours ago 3
Potret warga sipil seorang ibu dan anak di Ibu Kota Darfur yang ditodong dua milisi bersenjata.

FAJAR.CO.ID, DARFUR -- Perwakilan Tetap Sudan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Al-Harith Idriss al-Harith Mohamed mendesak Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk meluncurkan penyelidikan resmi atas genosida di El Fasher, ibu kota Darfur Utara.

"Kami mendesak Dewan untuk meluncurkan penyelidikan atas genosida penduduk kota El Fasher guna mendorong akuntabilitas," ujar al-Harith Mohamed kepada DK PBB dalam sebuah sesi mengenai Sudan.

"Milisi tersebut setiap hari mengeluarkan ancaman pembunuhan massal," tambahnya, merujuk pada Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis mengecam apa yang disebutnya sebagai kekejaman yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan di El-Fasher, benteng terakhir tentara di Darfur, yang jatuh ke tangan kelompok paramiliter tersebut setelah pengepungan selama 18 bulan.

Dalam sidang darurat, anggota Dewan mengecam serangan RSF dan dampaknya yang menghancurkan terhadap penduduk sipil, dengan mengutip laporan eksekusi singkat, penahanan sewenang-wenang, dan kekerasan bermotif etnis. Pernyataan tersebut mengingatkan kembali resolusi sebelumnya yang menuntut RSF untuk mencabut pengepungan dan memperingatkan risiko tinggi terjadinya kekejaman berskala besar.

Penangkapan El-Fasher menandai eskalasi signifikan dalam perang saudara Sudan dan telah memicu gelombang pengungsian di seluruh Sudan barat. Organisasi-organisasi bantuan yang beroperasi di Tawila, sekitar 70 kilometer dari kota tersebut, menggambarkan situasi kemanusiaan yang mengkhawatirkan ketika ribuan orang melarikan diri dari kekerasan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |