Dosen Q saat wawancara dengan wartawan beberapa waktu lalu. (Foto: Instagram)
							FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dinonaktifkannya Prof. Karta Jayadi dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) mendadak jadi perbincangan.
Dosen berinisial Q (51), yang melaporkan Karta terkait dugaan kasus pelecehan mengaku lega atas keputusan tersebut.
Dikatakan Q, keputusan untuk menonaktifkan Karta merupakan bentuk kemenangan kebenaran di tengah tekanan dan intimidasi yang selama ini terjadi di lingkungan kampus.
“Jadi alhamdulilah, akhirnya kebenaran itu mengalahkan kebatilan yang terorganisir,” ujar Q kepada fajar.co.id, Selasa (4/11/2025).
Ia mengungkap, selama lebih dari dua bulan terakhir, banyak pihak yang memilih diam karena merasa terintimidasi.
Namun, dirinya tetap berupaya mengumpulkan bukti-bukti dan melindungi para mahasiswa yang menjadi korban dalam kasus yang kini tengah ditangani.
“Setelah diamnya para elemen UNM selama dua bulan lebih, intimidasi, framing, teror luar biasa ke saya, baik telepon, orang yang akhirnya ketahuan siapa dia, yang ternyata orangnya (Prof. Karta)," Q menuturkan.
"Tapi itulah, kebenaran itu akan ketemu juga dengan orang-orang yang berintegritas, yang walaupun mau disogok tapi tidak mau,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, masih banyak pihak di UNM yang diam namun tetap berpihak pada kebenaran.
“Orang walaupun diam seribu bahasa tapi pasti dibalik itu ada orang yang digerakkan hatinya untuk menyatakan kebenaran dan memberikan bukti-bukti valid,” imbuhnya.
Q juga menyinggung peran sejumlah mahasiswa yang berani bersuara dan mendukung pengungkapan kasus ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































