Mahfud MD Sindir Budaya Flexing di Polri: Kapolres Dianggap Sukses Kalau Hartanya Paling Banyak

8 hours ago 4
Rolls-Royce, Rubicon, hingga Mobil Eks Ketua DPRD Takalar, Deretan ‘Pelat Gantung’ Sulsel yang Bikin Heboh (kolase)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD, kembali menyoroti fenomena yang disebutnya sudah menjadi budaya baru di tubuh Polri.

Mahfud menyinggung soal fenomena rekening gendut di lingkungan kepolisian yang menurutnya telah menjelma menjadi simbol kesuksesan di antara para perwira.

"Kenapa kemudian ada fenomena rekening gendut misalnya kan," ujar Mahfud dikutip pada Kamis (16/10/2025).

"Dari mana bahkan sekarang ada seperti kebanggaan yang sudah membudaya menjadi semacam kultur di Polri,” tambahnya.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, ukuran kesuksesan di kalangan polisi kini kerap diukur dari seberapa besar harta yang dimiliki, bukan lagi dari integritas atau prestasi dalam tugas.

“Seorang Kapolres atau angkatan-angkatan pendidikan mereka itu kalau bicara soal kesuksesan, ukurannya dia punya harta berapa sekarang,” katanya.

Mahfud bahkan mencontohkan, di antara para lulusan akademi kepolisian, status sosial sering kali diukur dari nilai kekayaan.

"(Misalnya) Rozali Kapolres, angkatan dulu misalnya. 1994 itu yang lain kapolres juga, lalu yang dikatakan sukses itu mereka yang paling banyak hartanya di antara mereka,” beber Mahfud.

Fenomena pamer kekayaan atau flexing, lanjut Mahfud, juga terjadi dalam berbagai pertemuan dan reuni internal di lingkungan kepolisian.

“Oleh sebab itu, flexing. Kalau ada reuni, pertemuan itu saling pamer. Ada yang pakai mobil Rubicon. Itu tingkat-tingkat Kapolres itu dengan perhiasan istri dan anak yang hebat,” tuturnya.

Ia menyebut, kesenjangan sosial di lapangan pun terlihat jelas. Mahfud mencontohkan situasi di mana pejabat kepolisian hidup dalam kemewahan, sementara aparat penegak hukum lain seperti hakim hidup sederhana.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |