Sekolah Kedinasan Kemenhub
FAJAR.CO.ID, JAKARTA —Di tengah ketidak pastian laoangan kerja. Sekolah kedinasan semakin menjadi pilihan favorit banyak lulusan SMA/SMK.
Tetutama bagi mereka yang ingin berkarir di pemerintahan. Bukan karena hanya menawarkan pendidikan yang terarah. Tapi juga menyediakan jaminan masa depan yang jelas melalui ikatan dinas setelah lulus.
Salah satu keunggulan utama sekolah kedinasan adalah pembiayaan pendidikan yang relatif lebih terjangkau. Bahkan banyak yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Hal ini tentunya meringankan beban orang tua dan membuka akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, mahasiswa sekolah kedinasan mendapatkan fasilitas lengkap yang mendukung pengembangan akademik maupun karakter.
Meski begitu, proses masuknya terbilang sulit. Peryaratannya ketat.
Berikut ini sepuluh rekomendasi sekolah kedinasan untuk perempuan:
- Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
PKN STAN merupakan sekolah kedinasan di bawah Kementerian Keuangan yang fokus mencetak ahli di bidang keuangan negara, seperti akuntansi, perpajakan, kepabeanan, dan manajemen aset. Lulusannya akan bertugas di berbagai instansi keuangan pemerintah seperti Direktorat Jenderal Pajak, Bea Cukai, dan Badan Keuangan lainnya.
Sekolah ini cocok untuk perempuan karena banyak posisi strategis dan teknis di bidang administrasi keuangan yang membutuhkan ketelitian dan akurasi tinggi. Lingkungan kerja juga cenderung terstruktur dan profesional dengan peluang karier stabil di kementerian.
— Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
IPDN adalah institusi pendidikan kedinasan di bawah Kemendagri yang bertujuan mencetak kader pemerintahan yang siap menjadi pemimpin birokrasi di tingkat daerah maupun pusat. Tarunanya dibekali ilmu kepemimpinan, administrasi publik, hingga protokoler pemerintahan.
IPDN semakin membuka ruang besar bagi perempuan untuk menjadi pemimpin pemerintahan masa depan. Disiplin dan pembentukan karakter yang diterapkan juga membantu perempuan tampil percaya diri dan kompeten dalam dunia birokrasi yang semakin inklusif.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































