Arsip - KCIC atau Whoosh memberikan diskon spesial untuk penumpang kereta cepat whoosh. (ANTARA/Rubby Jovan)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh belakangan ini mendapat perhatian luas masyarakat. Kerugian yang dialami serta utang yang menumpuk menjadi salah satu pemantik sorotan masyarakat tersebut.
Selain utang yang mencapai ratusan triliun, dugaan terjadinya mark up atau penggelembungan anggaran untuk menghadirkan kereta cepat itu juga menjadi sorotan. Sejumlah pihak yakin terjadi praktik rasuah dalam proyek tersebut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan kini telah mulai turun tangan melakukan penyelidikan atas dugaan terjadinya mark up dalam pelaksanaan proyek kebanggaan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Terkait langkah KPK itu, Anggota Komisi III DPR, Abdullah mendukung penuh KPK menyelidiki dugaan mark up anggaran Whoosh.
"KPK tidak boleh takut dalam menangani kasus ini. Dugaan mark up anggaran dalam proyek kereta cepat harus diusut secara tuntas dan transparan,” kata Abdullah kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (28/10).
Legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan bahwa apa yang dilakukan KPK tersebut sangat penting untuk menjawab keresahan publik.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa KPK harus bertindak tegas jika menemukan bukti adanya mark up pada anggaran Whoosh.
Menurut dia, siapa pun yang terlibat dalam praktik korupsi, baik dari kalangan pemerintah, BUMN, maupun pihak swasta, harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
"KPK tidak boleh pandang bulu. Jika dalam penyelidikan ditemukan tindak pidana korupsi, para pelakunya harus diseret ke jalur hukum tanpa pengecualian,” lanjutmya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































