KPK Buka Suara Soal Kemungkinan Panggil Luhut di Kasus Korupsi Kereta Cepat Whoosh

3 hours ago 3
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menanggapi isu soal kemungkinan pemanggilan terhadap Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Luhut Binsar Pandjaitan. Pemanggilan itu dikaitkan dengan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau yang dikenal dengan nama Whoosh.

“Pihak-pihak yang dimintai keterangan siapa saja, materinya apa, memang belum bisa kami sampaikan secara rinci,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, dikutip Rabu (29/10/2025).

Budi menegaskan, saat ini fokus lembaga antirasuah tersebut masih pada pendalaman unsur dugaan korupsi dalam proyek tersebut. Ia menambahkan, KPK belum bisa membeberkan detail karena kasusnya masih dalam tahap penyelidikan.

Sebelumnya, mantan Menko Polhukam Mahfud MD sempat menyampaikan kekhawatirannya soal potensi korupsi dalam proyek Whoosh. Dalam video di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyoroti dugaan adanya penggelembungan anggaran atau mark-up biaya proyek.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” kata Mahfud.

Ia melanjutkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”
Pernyataan Mahfud tersebut langsung mendapat respons dari KPK. Pada 16 Oktober 2025, lembaga antirasuah itu mengimbau agar Mahfud melaporkan dugaan korupsi dalam proyek Whoosh secara resmi ke KPK agar bisa ditindaklanjuti.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |