Komisi Reformasi Polri Tidak Jelas, Rizal Fadillah: Rezim Omon-omon

5 hours ago 2
Ilustrasi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M Rizal Fadillah, kembali berbicara mengenai rencana Presiden Prabowo Subianto membentuk komisi reformasi Kepolisian.

Dikatakan Rizal, publik kini menunggu langkah konkret dari rencana pembentukan Komisi Reformasi Kepolisian yang sempat digagas pasca kerusuhan akhir Agustus lalu.

“Orang semua menunggu kabar tindak lanjut dari rencana Prabowo untuk membentuk Komisi Reformasi Kepolisian," ujar Rizal kepada fajar.co.id, Kamis (23/10/2025).

"Acungan jempol respons cepat Presiden atas usulan pentingnya reformasi kepolisian pasca kerusuhan akhir Agustus yang lalu,” tambahnya.

Lanjut Rizal, sorotan terhadap institusi Polri muncul karena penilaian publik bahwa kepolisian kurang profesional, penegakan hukum lemah, serta adanya dugaan keterlibatan aparat dalam aksi rusuh.

“Reformasi adalah jalan terbaik untuk pembenahan mendasar. Struktur, fungsi, pendidikan, dan kualitas personal menjadi bagian penting dari reformasi,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, beredar kabar bahwa tim atau komisi reformasi sudah terbentuk berjumlah sembilan orang, namun hingga kini belum ada kejelasan terkait surat keputusan (SK) maupun pelantikan resmi.

“Cerita hanya dari omon ke omon saja. Sayang omonnya kurang bertanggung jawab. Maklum rezim omon-omon,” sindir Rizal.

Lebih lanjut, Rizal menilai, langkah pertama untuk membuktikan keseriusan reformasi adalah dengan mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Komisi Reformasi Kepolisian harus dimulai. Tuntutan rakyat atas awal pembuktian adalah ganti Kapolri Sigit Listyo Prabowo," Rizal menuturkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |