Kombes Pol Setiadi Sulaksono: Ada Jaringan Penghasut Demo Rusuh dari Jabar, tapi Tidak Terhubung ke Sulsel

6 hours ago 2

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel terus menuntaskan penyidikan kasus demo rusuh 29 Agustus yang mengakibatkan dua gedung DPRD terbakar dan sejumlah fasilitas umum rusak.

Dirreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, mengungkapkan sejumlah perkembangan terbaru dalam proses hukum tersebut.

“Terkait dengan pengrusakan, pembakaran, penghasutan, terus juga pembobolan (Pasal) 363 yang BPD, ATM BPD yang di DPRD tingkat 2. Terus juga ada pencurian 362, 363,” ujar Setiadi kepada awak media, Kamis (23/10/2025).

Ia menyebut, dalam kasus tersebut juga terdapat anak di bawah umur yang berhadapan dengan hukum atau ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum).

“Yang terakhir, itu kasus pencurian genset. Ada dua orang yang kita amankan, satu di antaranya anak di bawah umur,” ungkapnya.

Setiadi menambahkan, hasil koordinasi antara Polda Sulsel dengan Dittipidum Polri serta beberapa polda di daerah lain menunjukkan adanya indikasi jaringan provokasi lintas wilayah.

“Memang ada tersangka dari Jawa Barat yang terafiliasi dengan kelompok bernama Black Box. Dia yang mengkoordinir penghasutan di beberapa daerah, seperti Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur,” bebernya.

Namun demikian, kata Setiadi, sejauh ini belum ditemukan keterlibatan jaringan tersebut di wilayah Sulsel.

“Kalau di sini (Sulsel) tidak ada, tidak ditemukan itu. Tapi masih kami dalami,” tegasnya.

Terkait progres berkas perkara, Polda Sulsel mencatat sudah ada enam berkas di tingkat Ditreskrimum dan sekitar tujuh hingga delapan berkas di Polrestabes Makassar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |