
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Keputusan Pemerintah Provinsi Banten menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria berbuntut panjang.
Ini buntut dari aksi Dini Pitria menampar siswa yang kedapatan merokok di area sekolah.
Salah satu di akun media sosial Threads, @syarman_lawyer, menyorot tajam khususnya Gubernur Banten.
“Blunder Gubernur Banten
@kabar_banten,” tulisnya dikutip Rabu (12/10/2025).
Kritik deras diarahkan kepada Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Dimyati Natakusumah.
Kedua pemimpin daerah itu dianggap tidak berpihak pada ketegasan dunia pendidikan.
Dimana, Gubernur Andra Soni memastikan pihaknya sudah memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten untuk memproses penonaktifan Kepala SMAN 1 Cimarga.
Keputusan inilah yang kemudian mendapatkan sorotan dan pertanyaan besar dari publik.
“Guru tidak dapat dipidana karna mendisiplinkan siswa (Yurisprudensi MA)
Menonaktifkan Kepala Sekolah,” tuturnya.
Keputusan ini yang dianggap seolah membenarkan siswa untuk bisa merokok di sekolah.
“ybs sama dengan membenarkan siswa merokok disekolah,” sebutnya.
“Besok lusa bakal banyak siswa yang merokok di sekolahnya,” terangnya.
Semua berawal pada Jumat, 10 Oktober 2025, saat Kepala Sekolah Dini Pitria memergoki seorang siswa kelas 12, berinisial ILP, sedang merokok di area sekolah.
Saat ditegur, siswa tersebut membuang rokok dan tidak mengakui perbuatannya. Cekcok kecil pun terjadi hingga tangan sang kepala sekolah mendarat di pipi ILP.
Akibat insiden itu, pada Senin, 13 Oktober 2025, sejumlah siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok sekolah, menuntut kepala sekolah diganti.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: