Kepsek I SMAN Cimarga Dinonaktifkan Usai Tampar Siswa yang Merokok, Publik Geram

6 hours ago 4

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Cimarga, Lebak, Banten, yang dinonaktifkan usai diduga menampar murid karena ketahuan merokok, terus menuai perhatian publik.

Ahmad Junaidi, relawan Yayasan Jaga Ekastare Lombok, mengatakan, kasus tersebut tidak boleh dilihat secara sepihak.

Ia meminta masyarakat untuk lebih jernih dalam menyikapi persoalan itu.

“Kasus ini mengundang kita berpikir lebih jernih dan melihat dari semua sisi. Bukan malah terbawa mengikuti pendapat paling populer dan emosional,” ujar Junaidi di trheads (15/10/2025).

Dikatakan Junaidi, ada kesalahan dari semua pihak, baik orang tua, guru, maupun siswa.

Semua harus mau mengakui dan memperbaiki diri agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ada salah dari pihak orang tua, guru, dan tentu saja murid. Akui itu,” tegasnya.

Junaidi juga menyinggung sikap sebagian orang tua yang langsung membawa persoalan ke ranah hukum tanpa dialog.

Ia menilai langkah tersebut justru memperkeruh suasana pendidikan di sekolah.

“Orang tua jangan mengkriminalisasi guru, siswa yang mogok segera mendorong anaknya kembali bersekolah,” ucapnya.

Meski begitu, ia menilai kepala sekolah juga perlu menunjukkan itikad baik dengan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Kepsek berkomitmen tidak mengulangi kekerasan,” Junaidi menuturkan.

Sebagai bentuk penyelesaian yang lebih mendidik, Junaidi mengusulkan agar siswa yang melakukan pelanggaran disiplin berat, seperti merokok di lingkungan sekolah, diberikan pembinaan langsung oleh keluarga.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |