7 hours ago
3
Rospita Vici Paulyn
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama Rospita Vici Paulyn kembali mencuri perhatian publik. Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) itu tampil tegas saat memimpin sidang sengketa ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo di Jakarta, Senin (17/11/2025) kemarin.
Sidang lanjutan itu mempertemukan kelompok Bonjowi yang terdiri dari akademisi, aktivis, dan jurnalis melawan lima lembaga publik: UGM, KPU RI, KPU DKI Jakarta, KPU Surakarta, serta Polda Metro Jaya.
Dalam forum tersebut, Rospita menyoroti surat balasan UGM tertanggal 14 yang ditujukan kepada para pemohon. Surat itu dianggap tidak memenuhi standar administratif lembaga publik.
“Kenapa tidak pakai kop resmi? Ini institusi publik. Harusnya surat balasan juga sah secara administrasi. Ini bahkan tidak ada tanda tangan,” tegas Rospita.
Ia juga mempertanyakan konsistensi UGM dalam merespons permintaan informasi. Menurutnya, universitas sebesar UGM seharusnya tidak mengabaikan prosedur formal.
“Kalau surat ini dianggap resmi, mana buktinya? Tidak ada kop, tidak ada tanda tangan. Saat menjawab keberatan bisa pakai kop, artinya prosedur itu sebenarnya ada,” lanjutnya.
Tak berhenti di urusan administrasi, Rospita menyinggung jawaban UGM soal dokumen akademik milik Jokowi.
“Pihak UGM menjawab tidak dalam penguasaan. Kalau tidak dalam penguasaan, berarti dokumennya memang tidak ada,” ujarnya.
Siapa Rospita Vici Paulyn?
Di balik ketegasannya di meja sidang, Rospita dikenal sebagai komisioner KIP periode 2022–2026. Ia menjabat sebagai Ketua Bidang Penelitian dan Dokumentasi. Berdasarkan data resmi KIP, Rospita lahir di Jayapura pada 11 Juni 1974.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
