
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD RI atau Senator DKI Jakarta, Fahira Idris mengungkapkan apresiasinya kepada TNI di usianya yang ke-80 tahun senantiasa hadir sebagai garda terdepan yang mengawal eksistensi negara.
Di tengah perubahan zaman, dari medan perang fisik hingga medan digital, semangat juang, disiplin, dan dedikasi prajurit TNI tidak pernah luntur.
“Selama delapan dekade, TNI semakin kokoh berdiri sebagai institusi yang matang dan tengah memasuki fase transformasi strategis. Tantangan utama TNI hari ini dan ke depan, bukan lagi semata menjaga garis batas, melainkan mengamankan eksistensi bangsa di tengah dunia tanpa sekat. Bentuk ancaman telah berubah dari konfrontasi fisik menjadi multi-domain warfare yang melibatkan ruang siber, angkasa, ekonomi, dan informasi. Dan saya yakin, TNI siap untuk itu,” ujar Fahira Idris di Jakarta (5/10).
Untuk menjawab tantangan masa depan, setidaknya terdapat tiga arah pembaruan strategis yang patut mendapat perhatian.
Pertama, transformasi digital pertahanan yang menegaskan bahwa perang masa depan dimenangkan bukan semata oleh jumlah pasukan, melainkan oleh kecepatan informasi dan presisi keputusan. Melalui “defense digital command”, TNI dapat mengintegrasikan data siber, intelijen, dan komunikasi lintas matra menjadi satu jaringan komando yang adaptif dan tangguh.
Kedua, pembinaan personel yang berbasis data, kompetensi, dan kebutuhan operasi. Melalui pemetaan digital berbasis big data dan kecerdasan buatan, TNI dapat memantau rekam jejak, keahlian, dan potensi setiap anggota secara real time. Pendekatan ini memungkinkan penempatan personel yang tepat pada fungsi yang tepat, baik di satuan tempur, teknologi, logistik, maupun diplomasi militer.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: