Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Gagal Bebaskan Tahanan secara Paksa

19 hours ago 6
Panglima Militer Hamas Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri atau Mohammed Al-Deif, menjadi sosok paling dicari Israel. (net)

FAJAR.CO.ID, GAZA -- Hamas mengatakan pembebasan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup, merupakan hasil kepahlawanan dan kegigihan rakyat Palestina dan para pejuang Perlawanan.

Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dipaksa menerima persyaratan Perlawanan setelah kegagalannya membebaskan warga Israel yang ditahan di Gaza melalui kekerasan brutal.

Sebuah pernyataan Hamas, yang dikutip oleh Kantor Berita Palestina Shahab pada hari Senin, mengatakan rezim Israel dan tentaranya tidak dapat membebaskan tahanan mereka, meskipun telah terjadi dua tahun perang genosida dan penghancuran di Gaza.

“Satu-satunya cara untuk mengembalikan tentara Israel yang ditangkap adalah melalui pertukaran tahanan dan mengakhiri perang yang menghancurkan ini,” tambahnya.

Merujuk pada pembebasan 20 warga Israel dalam kerangka fase pertama gencatan senjata dan pertukaran tahanan, Hamas menegaskan komitmennya untuk memenuhi kewajibannya, sekaligus meminta para mediator untuk memaksa Israel menerapkan ketentuan tersebut sepenuhnya.

Kelompok tersebut menggarisbawahi bahwa pembebasan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman penjara yang panjang, merupakan hasil kepahlawanan dan kegigihan rakyat Palestina dan para pejuang Perlawanan.

Menyatakan bahwa warga Palestina mengalami segala macam pelecehan, penyiksaan, perlakuan buruk, dan pembunuhan di penjara-penjara rezim, Hamas mengatakan Perlawanan telah melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawa para tahanan Israel yang menjadi sasaran Netanyahu dan pasukannya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |