Elektabilitas Purbaya Lampaui Gibran dan Dedi, Heru Subagia: Ini Bisa Jadi Drama Politik Pengalihan Isu

5 hours ago 6
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, pada Rabu (10/9). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang kini dikabarkan menyalip Gibran Rakabuming dan Dedi Mulyadi, mendadak jadi perbincangan publik.

Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia mengatakan, kenaikan elektabilitas Purbaya bukan hanya fenomena politik biasa, tetapi bisa menjadi tanda munculnya skenario pengalihan isu dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Purbaya dalam konteks politik, komunikasi politik menempati survei elektabilitas di bawah Prabowo untuk jabatan calon presiden. Ini sebuah tantangan dan juga keresahan buat masyarakat dan juga entitas politik,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Selasa (28/10/2025).

Heru menuturkan dirinya sependapat dengan Hasan Nasbi, yang menyebut gaya kepemimpinan Purbaya sebagai “koboi politik”.

Koboi Politik yang dimaksud, penuh manuver dan ide-ide spektakuler yang tampak heroik, namun sesungguhnya berisiko.

“Setidaknya saya setuju dengan pendapat Hasan Nasbi yang mengatakan bahwa kepemimpinan koboinya Purbaya tidak semata-mata mencerminkan dirinya," Heru menuturkan.

"Fakta yang telah dilakukan menjadi sebuah kejadian yang dibutuhkan dan diimpikan masyarakat, dan ini sangat berbahaya sekali,” tambahnya.

Dijelaskan Heru, Purbaya cenderung memainkan peran sebagai sosok penyelamat publik lewat berbagai ide besar yang dikemas menarik di hadapan masyarakat.

Namun di balik itu, ia menilai langkah-langkah tersebut dapat menjadi alat politik untuk menutupi kegagalan pemerintahan yang sedang berjalan.

“Purbaya lebih suka belanja manuver, melakukan gagasan dan ide-ide menurutnya spektakuler. Inilah gaya leadership koboi yang hanya mencerminkan urgensi kebutuhan-kebutuhan yang tanda petik mendesak,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |